Budaya
Siri' Na Pacce/PessE'
Budaya Siri' Na Pacce merupakan salah satu falsafah budaya Masyarakat Bugis-Makassar yang harus dijunjung tinggi. Apabila siri' na pacce tidak dimiliki seseorang, maka orang tersebut dapat melebihi tingkah laku binatang, sebab tidak memiliki rasa malu, harga diri, dan kepedulian sosial. Mereka juga hanya ingin menang sendiri dan memperturutkan hawa nafsunya. Istilah siri' na pacce sebagai sistem nilai budaya sangat abstrak dan sulit untuk didefenisikan karena siri' na pacce hanya bisa dirasakan oleh penganut budaya itu. Bagi masyarakat Bugis-Makassar, siri' mengajarkan moralitas kesusilaan yang berupa anjuran, larangan, hak dan kewajiban yang mendominasi tindakan manusia untuk menjaga dan mempertahankan diri dan kehormatannya. Siri' adalah rasa malu yang terurai dalam dimensi-dimensi harkat dan martabat manusia, siri' adalah sesuatu yang 'tabu' bagi masyarakat Bugis-Makassar dalam berinteraksi dengan orang lain. Sedangkan, pacce mengajarkan rasa kesetiakawanan dan kepedulian sosial tanpa mementingkan diri sendiri dan golongan inil adalah salah satu konsep yang membuat suku Bugis-Makassar mampu bertahan dan disegani diperantauan, pacce merupakan sifat belas kasih dan perasaan menanggung beban dan penderitaan orang lain, kalau istilah dalam bahasa Indonesia "Ringan sama dijinjing berat sama dipikul"
Dari aspek ontologi (wujud) budaya
siri' na pacce mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan pandangan islam
dalam kerangka spiritualitas, dimana kekuatan jiwa dapat teraktualkan melalui
penaklukan jiwa atas tubuh. Inti budaya siri' na pacce mencakup seluruh aspek
kehidupan masyarakat Bugis-Makassar, karena siri' na pacce merupakan
jati diri dari orang-orang Bugis-Makassar. Dengan adanya falsafah dan
ideologi siri' na pacce maka keterikatan antar sesama dan kesetiakawanan
menjadi lebih kuat, baik dengan sesama suku maupun dengan suku yang lain. Konsep
siri' na pacce bukan hanya dianut oleh kedua suku ini (Bugis dan Makassar),
tetapi juga dianut oleh suku-suku lain yang mendiami daratan Sulawesi seperti,
suku Mandar dan Tator, hanya kosakata dan penyebutannya saja yang berbeda,
tetapi falsafah ideologinya memilikii kesamaan dalam berinteraksi dengan
sesama.
Berdasarkan jenisnya siri' terbagi
atas 2 yaitu:
- Siri' Nipakasiri'
Siri' Nipakasiri'
terjadi apabila seseorang dihina atau diperlakukan diluar batas kewajaran. Maka
ia atau keluarganya harus menegakkan siri'nya untuk mengembalikan
kehormatan yang telah dirampas, jika tidak ia akan disebut "mate siri"
atau mati harkat dan martabatnya sebagai manusia. Bagi orang Bugis dan
Makassar, tidak ada tujuan atau alasan hidup yang lebih tinggi dari pada menjaga
siri'nya, mereka lebih senang mati dari pada hidup tanpa siri'. Mati
karena mempertahankan siri' disebut "mate nigollai..mate
nisantangngi" yang berarti mati secara terhormat untuk mempertahankan
harga diri.
- Siri' Masiri'
Siri' masiri'
yaitu pandangan hidup yang bermaksud untuk mempertahankan, meningkatkan atau
mencapai suatu prestasi yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan sekuat tenaga
dengan mengerahkan segala daya upaya demi siri' itu sendiri. Seperti sebuah
penggalan syair sinrili'
"Takunjunga' bangung turu'.. Nakugunciri' gulingku.. Kuallengi Tallanga
Natoalia" yang berarti "Layarku telah kukembangkang.. kemudiku telah
kupasang.. aku memilih tenggelam dari pada melangkah surut". Semboyan
tersebut melambangkan betapa masyarakat Bugis-Makassar memiliki tekad dan
keberanian yang tinggi dalam mengarungi kehidupan ini.
Beradasarkan nilai-nilai yang
terkandung budaya siri' na pacce terbagi atas 3 yaitu:
- Nilai Filosofis.
Nilai Filosofis siri' na pacce adalah gambaran dari pandangan hidup orang-orang Bugis dan
Makassar mengenai berbagai persoalan kehidupan yang meliputi watak orang Bugis
Makassar yang reaktif, militan, optimis, konsisten, loyal, pemberani dan
konstruktif.
- Nilai Etis.
Pada nilai-nilai etis siri' na pacce terdapat
nilai-nilai yang meliputi: teguh pendirian, setia, tahu diri, jujur, bijak,
rendah hati, sopan, cinta dan empati.
- Nilai Estetis
Nilai estetis dari siri' na pacce meliputi nilai
estetis dalam non insani yang terdiri atas benda alam tak bernyawa, benda alam
nabati, dan benda alam hewani
Budaya siri' na pacce adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh bangsa ini,
untuk menjadi sebuah bangsa yang besar. Untuk itu diperlukan sosok-sosok muda
yang memiliki jiwa dan karakter yang mapan karena pemuda adalah calon pemimpin
dan pemiliki bangsa ini. Mereka harus memiliki siri' na pacce dalam diri
mereka, dengan adanya budaya siri' na pacce anak pemuda bangsa ini akan
menjadi lebih peka terhadap segala macam persoalan yang sedang melanda bangsa
ini.
Seorang pemimpin yang memiliki
budaya siri' na pacce dalam dirinya akan menjadi seorang pemimpin yang
memiliki keberanian serta ketegasan, namun tetap bijaksana dalam memimpin.
Seorang pemimpin yang memegang prinsip ini akan membawa bangsa ini menuju
kearah yang lebih baik, karena mereka memiliki rasa peka terhadap lingkungan,
mampu mendengarkan aspirasi-aspirasi orang-orang yang mereka pimpin karena itu
sejalan dengan konsep negara kita yaitu Demokrasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar