La Galigo sebuah Naskah yang manuskripnya bisa mencapai 2851
halaman ukuran kertas folio. Yang menceritakan Awal mula kerajaan
bumi, Kisah Dewa-Dewi yang berasal dari kerajaan Langit dan kerajaan
bawah air, Kisah Percintaan Abadi, Serta semua kearifan lokal yang
terkandung dalam kebudayaan bugis klasik.
Tetapi dalam kebesaran sastra tulis yang sudah mendunia itu Naskah
La Galigo dapat di jumpai di beberapa negara. Naskah tersebut tidak
merupakan satu kesatuan yang utuh akan tetapi naskah tersebut terpisah-
pisah.
Hal inilah yang menjadi hambatan bagi para Peneliti Epos La Galigo.
Manuskrip La Galigo bisa di jumpai di Museum La Galigo di Makassar,
Di Perpustakaan Leiden di Belandan, Di Malaysia, dan manuskrip juga
masih bisa kita jumpai pada keluarga-keluarga bugis yang melestarikan
epos Tersebut.
Naskah tua yang harganya tak ternilai itu kebanyakan halamannya hasil
dari proses penyalinan (Bukan Naskah Asli) bukan hanya itu saja banyak
episode dalam naskah yang penting itu hilang dan membuat pembacanya
merasa kesulitan untuk menyambung cerita epos tersebut.
Begitu banyak mitos-mitos dalam naskah ini yang mungkin tidak pernah
kita fikirkan dalam akal sehat manusia tapi itulah kerendahan hati sebuah
epos suci yang di tuliskan dengan hati yang membuat para para pakar
budaya tanah air dan asing tergoda untuk mengungkap rahasi tersembunyi
dalam epos suci kebudayaan bugis klasik. Begitu banyak pakar
yang sudah meneliti epos tersebut tetapi yang mereka bisa ungkap
hanya saja episode Cinta yang terlarang yang dimana Sawerigading
mencintai saudara kembarnya yakni Tenriabeng yang terhalang oleh
Adat Istiadat Bugis dan perjalanan Sawerigading ke Cina. sedangkan
ada beberapa Pakar yang mencoba meneliti sumber awal terjadinya
Kerajaan Bumi Dari Turunnya Batara Guru memimpin Kerajaan Bumi
hingga proses terjadinya manusia pertama yang membuat banyak
persepsi yang berbeda-beda
( Sumber : http://lagaligo.net )
===============================================================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar