Kamis, 27 Desember 2012

Wisata Kabupaten Soppeng


Pemandian Alam OMPO




BERKUNJUNG ke Kabupaten Soppeng, tak lengkap rasanya bila tak mendatang ke kawasan wisata Ompo. Ompo merupakan satu dari dua andalan Pemerintah Kabupaten Soppeng setelah Lejja, objek wisata air panas.

UNTUK sampai ke Ompo, dibutuhkan waktu sekitar lima menit perjalanan naik mobil atau motor dari kota Watansoppeng. KWO terletak di pinggir utara Watansoppeng atau dengan jarak tempuh tidak lebih dari tiga kilometer. Letaknya di Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata.

Permandian Ompo merupakan salah satu objek wisata yang layak dikunjungi, terutama bagi mereka yang ingin berekreasi bersama keluarga atau teman-teman. Wisata permandian itu sangat dikenal masyarakat, baik Kabupaten Soppeng maupun luar daerah. Meski demikian, Pemkab Soppeng menganggap Ompo, objek wisata andalan kedua setelap air panas Lejja.

Setiap hari libur, Ompo ramai dikunjungi masyarakat. Tak heran setiap tahunnya angka kunjungan meningkat cukup signifikan. Di tempat itu, pengunjung bisa berenang sepuasnya di kolam yang memiliki kejernihan air cukup bagus. Selain hawa sejuk, Ompo juga dikenal dengan kesegaran suasananya.

Bahkan warga sekitarnya menjadikan sumber mata air Ompo sebagai sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Masuk ke dalam area Ompo, pengunjung tak perlu menguras kucek dalam-dalam. Harga tiket tergolong murah. Untuk dewasa hanya Rp 2.500/orang dan anak-anak sebesar Rp 1.500. Dengan tiket yang cukup terjangkau itu, pengunjung sudah bisa menikmati mandi sepuasnya di dua kolam renang yang disiapkan pengelolah masing-masing kolam renang khusus anak dan dewasa



2. Permandian air Panas Alam Lejja






                                                                 Air Panas Lejja

Lokasi Permandian ini terletak kurang lebih 40 km dari Ibukota Kabupaten Soppeng
yaitu di Desa Bulue Kecamatan Mario Riawa. Permandian ini sangat menyenangkan
karena selain terdapat 3 (tiga) buah kolom air panas juga dikelilingi oleh gunung-gunung
dan pohon-pohon besar dalam kawasan hutan lindung yang berbukit dengan panorama alam yang indah sejuk dan nyaman , sehingga lokasi ini sangat cocok untuk beristirahat. 

Karena itu pemandian Air Panas Lejja merupakan salah satu opbjek wisata andalan yang banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik dan manca negaraKarena,

Menurut mitologi warga setempat, kalau kita mandi di kolam tersebut, maka penyakit kita
akan sembuh, Terutama rematik dan gatal2.
Obyek wisata ini dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai seperti air bersih,
listrik, areal parkir, jalan beraspal, guest House, Kolam berendam, lapangan
tenis dan baruga wisata untuk pertemuan dengan daya tampung 300 orang.


  
3. Kalong



Keberadaan kalong di jantung Kota Watansoppeng, semakin menambah pesona kota ini. Oleh karena itu ibu kota Watansoppeng dijuluki sebagai kota kalong. Uniknya kalong ini hanya mau berdiam dan bergelantungan di pepohonan sepanjang kota Watansoppeng.

Menjelang matahari tenggelam di ufuk barat, kalong ini beterbangan mencari
makanan dan menjelang matahari terbit seiring dengan gema suara azan subuh,
kalong ini kembali ke tempatnya dengan suara yang khas dan brisik seakan membangunkan
masyarakat kota Watansoppeng untuk memulai aktifitasnya.

Mitos Seputar Keberadaan Kelelawar di Soppeng



kelelawar

Berdasarkan cerita orang-orang tua, bahwa kelelawar yang banyak bergelantungan di pohon-pohon asam ditengah-tengah kota adalah merupakan penjaga kota sejak dulu. Makanya hingga saat ini terkadang jika ada orang dari luar daerah yang datang kekota Soppeng akan keheranan melihat kelelawar tersebut bisa hidup ditengah kota. Masih menurut cerita, sejak dulu jika ada sesuatu hal yang akan menimpa kota Soppeng maka kelelawar tersebut akan menghilang dari kota,ini merupakan pertanda akan terjadi sesuatu yang buruk akan menimpa kota Soppeng. Bahkan kelelawar ini telah dilindungi berdasarkan peraturan daerah Kabupaten Soppeng jadi seseorang tidak bisa seenaknya lagi untuk menangkapnya.

Kelelawar merupakan satwa yang sangat unik, mereka hanya akan keluar pada malam hari saja untuk mencari makan. Jadi kalau pagi hingga petang mereka hanya bergelantungan diatas pohon. Meski tampilannya sangat menyeramkan tetapi makanan mereka adalah buah-buahan seperti mangga, pepaya, jambu dll. Kelelawar pun hidup secara berkelompok. Kalau petang maka langit diseputar kota akan kelihatan hitam karena saking banyaknya kelelawar yang terbang. Suara mereka pun seperti seseorang yang sedang menjerit serta baunya yang sangat menyengat.

Kondisi geografis Soppeng sesuai data di Wikipedia yang dikelilingi pegunungan dengan buah-buahan yang melimpah membuat kelelawar ini menjadi “betah” untuk tinggal di Soppeng. Tidak ada yang tahu pasti kapan sebenarnya kelelawar ini mulai tinggal di kota Soppeng. Yang pasti sebagian besar warga percaya bahwa kelelawar merupakan satwa penjaga kota sehingga harus dijaga keberadaannya. Tanpa kelelawar maka bencana akan datang menimpa kota. Walau diyakini sebagai penjaga kota, tetapi lambang kota Soppeng bukanlah kelelawar melainkan burung Kakaktua.

Ada lagi satu keunikan dari kelelawar ini yang juga diyakini banyak orang terbukti ampuh. Dimana jika ada seseorang dari luar kota yang kebetulan datang ke Soppeng untuk jalan-jalan, maka jika lewat dibawah pohon dan terkena air kencing kelelawar maka diyakini bahwa jodoh orang tersebut adalah orang Soppeng. Banyak orang yang sudah membuktikannya, jadi kalau kebetulan masih ada yang jomblo dan ingin mencari jodoh silakan datang ke Soppeng dan berdiri dibawah pohon asam menunggu untuk kena kencing sang kelelawar :)



 4. Kompleks Istana Datuk Soppeng

Kompleks Istana Datu Soppeng terletak di jantung kota Watansoppeng berhadapan
dengan Villa Yuliana yang dibangun sekitar tahun 1261 pada masa Pemerintahan
Raja Soppeng I LATEMMAMALA bergelar PETTA BAKKAE.

Dalam Kompleks tersebut terdapat bangunan, antara lain: BOLA RIDIE (Rumah Kuning),
yang berfungsi untuk menyimpan berbagai jenis atribut kerajaan, SALASSAE berfungsi
sebagai Istana Datu Soppeng, MENHIR LATAMMAPOLE berfungsi sebagai tempat menjalani
hukuman bagi orang yang melanggar adat dengan cara mengelilingi 7 kali.

5. Rumah Adat Sao Mario



Rumah Adat Sao Mario terletak di Kelurahan Manorang Salo Kecamatan Marioriawa,
sekitar 30 km dari kota Watansoppeng.

Di dalam kompleks Rumah Adat Sao Mario ini, terdapat berbagai jenis Rumah Adat
yang bergaya Arsitektur Bugis, Makassar, Mandar, Toraja, Minangkabau dan Batak.
Rumah Adat Sao Mario di samping berfungsi sebagai museum dengan koleksi berbagai
jenis barang antik yang bernilai tinggi dari berbagai daerah di Indonesia dan
Luar Negeri seperti: Kursi, Meja, Tempat Tidur, Senjata Tajam dan berbagai macam
batu permata.

6. Villa Yuliana



Villa Yuliana merupaka salah satu bangunan peninggalan Belanda di Kabupaten
Soppeng, bangunan ini terletak di jantung kota Watansoppeng dibangun oleh C.A.
KROSEN Tahun 1905 selaku Gubernur Pemerintahan Hindia Belanda di Sulawesi.

Konstruksi dan arsitektur bangunan ini merupakan perpaduan gaya Eropa dan gaya
Bugis. Villa Yuliana ini merupakan bangunan kembar, satu diantaranya ada di
Nederland, pembangunan Villa ini merupakan wujud kecintaan terhadap Ratu Yuliana.

7. Permandian alam citta


Pemandian Alam Citta terletak di Jantung Desa Citta Kecamatan Citta, sekitar
35 km sebelah Timur kota Watansoppeng dan sekitar 15 km dari Cangadi, Ibukota
Kecamatan.

Di obyek ini, pengunjung dapat menikmati Pemandian Alam Citta, disamping mandi
juga dapat menikmati keindahan panorama alam, perkampungan dan berbagai aktivitas
masyarakat seperti pengolahan tembakau secara tradisionil, air Pemandian Alam
Citta juga menjadi sumber air bersih dan telah diolah menjadi air mineral oleh
seorang pengusaha swasta.

Sabtu, 01 Desember 2012

Mitos Seputar Keberadaan Kelelawar di Soppen




Kelelawar di Soppeng ternyata sampai saat ini masih menyimpan mitos. Ini bisa dilihat ketika beberapa hari belakangan ini bencana kebakaran selalu menimpa kota Kalong tercinta. Terhitung sejak akhir puasa ada lima bencana kebakaran yang terjadi dan yang terakhir menelan korban jiwa seorang ibu tua yang mati terbakar didalam rumah sebelum sempat menyelamatkan diri. Sungguh peristiwa yang sangat menyedihkan memang, apalagi jika kita lihat selama ini musim kemarau dengan tiupan angin yang kencang seringkali membuat kita harus lebih waspada akan bahaya kebakaran. Dan sebagai warga Soppeng, entah percaya atau tidak. Mitos tentang keberadaan kelelawar yang biasanya menghilang menjelang akan terjadi bencana di kota Soppeng ternyata terbukti benar adanya.


Berdasarkan cerita orang-orang tua, bahwa kelelawar yang banyak bergelantungan di pohon-pohon asam ditengah-tengah kota adalah merupakan penjaga kota sejak dulu. Makanya hingga saat ini terkadang jika ada orang dari luar daerah yang datang kekota Soppeng akan keheranan melihat kelelawar tersebut bisa hidup ditengah kota. Masih menurut cerita, sejak dulu jika ada sesuatu hal yang akan menimpa kota Soppeng maka kelelawar tersebut akan menghilang dari kota,ini merupakan pertanda akan terjadi sesuatu yang buruk akan menimpa kota Soppeng. Bahkan kelelawar ini telah dilindungi berdasarkan peraturan daerah Kabupaten Soppeng jadi seseorang tidak bisa seenaknya lagi untuk menangkapnya.
Kelelawar merupakan satwa yang sangat unik, mereka hanya akan keluar pada malam hari saja untuk mencari makan. Jadi kalau pagi hingga petang mereka hanya bergelantungan diatas pohon. Meski tampilannya sangat menyeramkan tetapi makanan mereka adalah buah-buahan seperti mangga, pepaya, jambu dll. Kelelawar pun hidup secara berkelompok. Kalau petang maka langit diseputar kota akan kelihatan hitam karena saking banyaknya kelelawar yang terbang. Suara mereka pun seperti seseorang yang sedang menjerit serta baunya yang sangat menyengat.
Kondisi geografis Soppeng sesuai data di Wikipedia yang dikelilingi pegunungan dengan buah-buahan yang melimpah membuat kelelawar ini menjadi “betah” untuk tinggal di Soppeng. Tidak ada yang tahu pasti kapan sebenarnya kelelawar ini mulai tinggal di kota Soppeng. Yang pasti sebagian besar warga percaya bahwa kelelawar merupakan satwa penjaga kota sehingga harus dijaga keberadaannya. Tanpa kelelawar maka bencana akan datang menimpa kota. Walau diyakini sebagai penjaga kota, tetapi lambang kota Soppeng bukanlah kelelawar melainkan burung Kakaktua.
Ada lagi satu keunikan dari kelelawar ini yang juga diyakini banyak orang terbukti ampuh. Dimana jika ada seseorang dari luar kota yang kebetulan datang ke Soppeng untuk jalan-jalan, maka jika lewat dibawah pohon dan terkena air kencing kelelawar maka diyakini bahwa jodoh orang tersebut adalah orang Soppeng. Banyak orang yang sudah membuktikannya, jadi kalau kebetulan masih ada yang jomblo dan ingin mencari jodoh silakan datang ke Soppeng dan berdiri dibawah pohon asam menunggu untuk kena kencing sang kelelawar :)